Perkataan adalah Doa "Kullu Kalam Addu'a"
Perkataan adalah Doa "Kullu Kalam Addu'a"
Agama Islam - Perkataan ataupun tutur kata memang bisa mencerminkan jati diri seseorang. Sebagaimana pepatah Jawa mengatakan "ajining diri ono ing kedaling lathi". Oleh sebab itu kita mengenal adanya tata krama dalam hal berbicara.
Dari berbicara inilah terkadang keluar kata-kata yang bisa menjadi bumerang buat diri kita sendiri. "Mulutmu harimaumu" begitu diistilahkannya. Dari segi agama (Islam khususnya), tata krama dalam hal berbicara juga dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW mengatakan "Kullu kalam addu'a" yang berarti setiap perkataan adalah do'a. Entah itu perkataan yang baik ataupun yang buruk, sama-sama mengandung unsur do'a bagi yang mengucapkannya.
Setiap perkataan adalah do Lantas bagaimana dengan perkataan Ketua Umum PD (Partai Demokrat) Anas Urbaningrum beberapa hari lalu? Demi membantah tudingan keterlibatan beliau atas kasus korupsi proyek wisma atlet dan Hambalang, Pak Anas dengan pasti berkata "Kalau ada satu rupiah saja Anas korupsi wisma atlet dan Hambalang, gantung Anas di Monas!". Apakah ini juga sebuah do'a? Kasus korupsi proyek wiswa atlet sendiri saat ini masih dalam proses di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dengan terdakwa M Nazaruddin yang notabene merupakan mantan bendahara PD.
Beberapa kali sidang dengan menghadirkan beberapa saksi telah berjalan. Entah berapa kali pula nama Pak Anas disebutkan dalam sidang-sidang tersebut. Berbagai pro dan kontra juga turut meramaikan jalannya sidang kasus tersebut. Yang terakhir tentu saja menyoal ketidak hadiran Mindo Rosalina Manulang saat akan dikonfrontasi dengan Angelina Sondakh dengan alasan sakit, tetapi tanpa surat keterangan sakit dari dokter. Banyak masyarakat (awam khususnya) yang bingung mengikuti kasus yang satu ini.
Baca Juga :
- Pengertian Riba, Hukum dan Dalilnya dalam Al Quran
- Tips Rumah Tangga Bahagia: Jauhi 8 Sifat Istri yg Dibenci Suami
- Ciri-Ciri Wanita Sholehah yang diIdam-Idamkan Laki-laki Sholehah
Penegak hukum yang seyogyanya berdiri di tengah-tengah seolah justru makin mengaburkan "arti hukum" itu sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bagaimana kualitas hukum kita saat ini. Terlebih jika menyangkut soal "korupsi". Entah sudah berapa kasus yang membebaskan para tersangka korupsi di negeri ini. Sehingga menimbulkan kejenuhan bagi masyarakat. Tak ayal muncul tragedi pembacokan seperti yang dilakukan oleh Deddy Sugarda terhadap Sistoyo di pengadilan Tipikor Bandung beberapa waktu lalu. Saat ini rakyat hanya bisa berkata "Kullu kalam addu'a".
Pengadilan dan proses hukum oleh Pengadilan Tipikor memang akan membuat keputusan apakah Pak Anas bersih atau tidak (terlibat dalam kasus tsb). Namun tetap ada yang lebih kuasa dari sekedar pengadilan Tipikor. Dialah yang berkuasa atas langit dan bumi. "Kullu Kalam Addu'a"
0 Response to "Perkataan adalah Doa "Kullu Kalam Addu'a""
Post a Comment